Menyusuri Asa di Tanah Nusantara: Franciscus Sibarani Tinjau Progres IKN

27-07-2025 /
Anggota Komisi XIII DPR RI, Franciscus Maria Agustinus Sibarani dalam foto bersama dengan Tim Kunjungan Kerja Komisi XIII DPR RI di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara. Foto: Eko/vel

PARLEMENTARIA, Penajam Paser Utara — Udara pagi di Kabupaten Penajam Paser Utara terasa lebih sejuk dari biasanya. Langit Kalimantan Timur membentang cerah saat Franciscus Maria Agustinus Sibarani, Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, menapakkan kaki di kawasan yang disebut-sebut sebagai jantung masa depan Indonesia: Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Diiringi langkah mantap, Sibarani memasuki area yang kini telah dipenuhi deru pembangunan. Beton, baja, dan semangat menyatu dalam pemandangan yang tidak hanya menggambarkan fisik kota, tapi juga mimpi besar tentang pemerataan pembangunan. Ia disambut oleh Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dan didampingi Deputi Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Sekretariat Kementerian Negara, Yuli Harsono.

 

“Ini bukan sekadar pemindahan ibu kota. Ini adalah upaya membangun pusat gravitasi baru Indonesia di luar Jawa,” ujar Sibarani dalam kunjungannya, Sabtu (26/7/2025).

 

Sebagai legislator dari Kalimantan Barat I, Sibarani mengaku membawa serta harapan besar dari masyarakat daerah pemilihannya. Ia menyampaikan, banyak warga bertanya-tanya tentang sejauh mana pembangunan IKN membawa dampak langsung, terutama dalam pembukaan lapangan kerja.

 

“Warga ingin tahu, apakah proyek besar ini juga akan membuka peluang bagi mereka? Bukan hanya untuk pekerja konstruksi hari ini, tapi juga untuk tenaga profesional, ASN, dan sektor jasa di masa depan,” ujarnya.

 

Kunjungan ini tak hanya bersifat pengawasan terhadap mitra kerja Komisi XIII, yakni Kementerian Sekretariat Negara, tetapi juga sebagai upaya menyerap aspirasi publik. Menurut Sibarani, pembangunan infrastruktur seperti rumah sakit, hotel, dan kantor pemerintahan yang kini telah berdiri, seharusnya mulai dioperasionalkan—dan itu membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.

 

“Fasilitas yang sudah ada bisa mulai diaktifkan. Rumah sakit, hotel, bahkan kantor-kantor kementerian. Tinggal bagaimana pemerintah membuka kesempatan itu untuk warga Kalimantan, agar mereka benar-benar menjadi bagian dari pembangunan ini,” jelasnya.

 

Optimisme itu pun diamini warga sekitar. Rahmat, seorang warga Desa Bumi Harapan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan di proyek IKN, mengaku bersyukur mendapat pekerjaan yang stabil setelah bertahun-tahun hanya bekerja serabutan.

 

“Dulu saya kerja pindah-pindah, kadang panen sawit, kadang nggak ada kerjaan. Sekarang sudah dua tahun ikut proyek IKN. Kalau bisa terus begini, anak saya bisa sekolah sampai kuliah,” katanya dengan mata berbinar.

 

Hal serupa disampaikan Yuni, seorang ibu muda yang berharap kelak bisa bekerja di fasilitas pelayanan publik yang dibangun di IKN. “Kalau rumah sakit sudah buka, siapa tahu saya bisa kerja di bagian administrasinya. Yang penting ada harapan untuk warga sini,” ujarnya.

 

Menanggapi itu, Sibarani menegaskan komitmen DPR RI untuk terus mendorong Kementerian Sekretariat Negara agar mengalokasikan anggaran cukup untuk merawat dan mengoperasionalkan aset IKN secara optimal.

 

“Sebagai mitra kerja, kami akan memastikan anggaran memadai tersedia untuk Setneg. Kami juga mendorong agar kementerian/lembaga mulai aktif di sini. Beberapa kementerian seperti Lingkungan Hidup, PUPR, ATR, dan Kehutanan sudah bisa mulai bekerja di lapangan. Ini harus dikawal agar rekrutmen pegawai dan penyedia jasa benar-benar memberi ruang bagi masyarakat lokal,” katanya.

 

Dari data Otorita IKN, progres pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) telah melampaui 75 persen. Pemerintah merencanakan pemindahan tahap awal ASN pada kuartal IV tahun ini, dengan target hingga 16 ribu personel dari berbagai kementerian dan lembaga.

 

Dari tepian hutan Kalimantan yang kini perlahan bertransformasi menjadi kota modern berwawasan lingkungan, harapan masyarakat tumbuh bersisian dengan gedung-gedung baru. Dalam langkah Sibarani dan para pemangku kebijakan, tersemat harapan bahwa Nusantara bukan hanya simbol, tetapi kenyataan yang memberi manfaat nyata bagi rakyat di sekelilingnya. (ssb/aha)

BERITA TERKAIT
Menuju Generasi Emas 2045, Legislator Soroti Pentingnya Akses air Bersih & Gizi Seimbang
07-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RI Yanuar Arif Wibowo menyoroti program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang menurutnya perlu...
Yanuar Arif: Pemberian Amnesti dan Abolisi Prabowo Sangat Tepat
06-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RIYanuarArif Wibowo menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan amnesti dan...
Fenomena Bendera One Piece Bagian Dari Ekspresi, Pemerintah Harus Intropeksi
05-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime...
Willy Aditya: Pengibaran Bendera One Piece Tidak Berarti Melecehkan Simbol Negara
03-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XIII DPR RI Wily Aditya menanggapi fenomena maraknya pengibaran bendera bergambar tengkorak bertopi ala film...